Injeksi Botulinum Toxin

Injeksi Botulinum Toxin/Neurotoxin

Perawatan suntik untuk menghilangkan dan mengurangi kerutan

Suntikan neurotoxin seperti Botox® dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan munculnya kerutan di kulit, menjadikannya salah satu prosedur kosmetik paling popular. Merupakan solusi yang paling tepat untuk menghilangkan kerutan dinamis (kerutan yang muncul saat kita mengerakkan otot). 

SIAPA YANG MEMBUTUHKAN NEUROTOKSIN?

Neurotoksin merupakan treatment paling popular sebagai prosedur Anti-penuaan (Anti-Aging). Usia untuk memulai treatment ini adalah pertengahan hingga akhir 50-an. Diskusikan dengan dokter yang berpengalaman dan terpercaya yang dapat menilai kulit dan permasalahan Anda secara akurat dan menjelaskan hasil yang dapat dicapai dengan suntikan ini.

BAGAIMANA CARA KERJA NEUROTOKSIN? HASILNYA BERTAHAN BERAPA LAMA?

Neurotoksin adalah protein yang disuntikkan ke otot untuk mengendurkan otot yang terlalu aktif dan menyebabkan kerut. Cara kerjanya dengan memblokir sinyal yang dikirim oleh saraf ke otot yang berfungsi untuk kontraksi (menimbulkan kerutan). Setelah sinyal diblokir, otot tidak dapat merespons, yang akan menghilangkan dan mengurangi kerutan yang terkait dengan gerakan. Hasil dari treatment ini akan efektif bertahan lebih kurang 4 sampai dengan 6 bulan tergantung life style masing-masing individu.

KERUTAN ATAU AREA WAJAH MANA YANG BISA DI TERAPI?

Neurotoksin paling sering digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi kerutan pada :

  1. Dahi
  2. Sudut luar mata
  3. Menghaluskan kulit leher 
  4. Mengecilkan cuping hidung  
  5. Membentuk rahang, sehingga wajah lebih terlihat tirus. 
  6. Treatment ini juga bisa dilakukan untuk mengurangi pengeluaran keringat yang berlebih pada ketiak.

SIAPA YANG TIDAK BOLEH MELAKUKAN TREATMEN INI?

Suntikan neurotoxin tidak bisa untuk semua orang. Tidak direkomendasikan untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu. Konsultasikan dengan Dokter sebelum melakukan treatment ini.

BAGAIMANA DAN BERAPA LAMA PROSEDURNYA?

Treatment akan berlangsung sekitar 45 menit sampai 1 jam.

Sebelum perawatan, area yang akan ditreatment dioleskan anestesi krim dan dibiarkan selama 30 menit. Kemudian neurotoksin disuntikkan ke otot untuk mengendurkan otot yang terlalu aktif yang menyebabkan kerut. 

Hasilnya, ekspresi wajah menjadi lembut dan kerutan dikurangi atau dihilangkan.

APA YANG AKAN SAYA RASAKAN SETELAH PROSEDUR DILAKUKAN?

Merasakan  rasa sakit, memar/ lebam, dan bengkak dapat terjadi dalam beberapa hari setelah prosedur. Dokter akan memberikan obat sesuai kondisi pasien.

DO AND DON’T SEBELUM DAN SESUDAH PERAWATAN

Disarankan agar pasien tidak melakukan rutinitas olahraga apa pun pada hari yang sama dengan injeksi dan menghindari berbaring atau pijat  (facial massage) setidaknya selama 4 jam setelahnya untuk memastikan bahwa toksin tidak berpindah ke area atau otot lain.

Sebaiknya hindari konsumsi pengencer darah seperti alkohol atau aspirin selama beberapa hari sebelum dan sesudah perawatan. 

Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan pengencer darah sebelum perawatan. 

DI MANA SAYA BISA MENDAPATKAN TREATMENT INI?

Suntikan neurotoksin adalah tindakan non-bedah, yang harus dilakukan oleh dokter di Klinik/RS yang sudah melakukan pelatihan maupun pendidikan khusus, dan memiliki pengalaman keterampilan yang sangat spesifik. Sehingga memiliki pengetahuan anatomi wajah dan penempatan injeksi yang tepat pada otot, untuk menghindari efek samping atau komplikasi yang tidak terduga. Treatment ini hanya boleh dikerjakan dalam pengawasan dokter berlisensi. 

Botox

Botox

Botulinum toxin atau botox adalah obat bisa digunakan untuk mengurangi kerutan di wajah, mengobati migrain kronis, kaku otot, atau overactive bladder. Selain itu, botox juga digunakan dalam pengobatan cervical dystonia, keringat berlebih (hiperhidrosis) di ketiak, atau kedutan pada mata.

Botox berasal dari neurotoksin bakteri Clostridium botulinum yang dapat merelaksasi atau melumpuhkan otot dengan cara menghambat aliran signal saraf. Efek suntikan botox hanya bersifat sementara.

Efek botox umumnya akan berkurang dan menghilang setelah 3–6 bulan sehingga dibutuhkan penyuntikan kembali. Perlu diingat bahwa botox tidak menyembuhkan penyakit, melainkan hanya meredakan keluhan.

Merek dagang botox: Botox, Lanzox, Xeomin

Apa Itu Botox ?

GolonganObat resep
KategoriPelumpuh otot
ManfaatMengurangi kerutan di wajah, mengobati mata juling, migrain kronis, cervical dystonia, keringat berlebih pada ketiak, kedutan, kaku pada otot, atau overactive bladder
Digunakan olehDewasa
Botox untuk ibu hamil dan menyusuiKategori N: Belum dikategorikan.Belum diketahui apakah botox dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bagi ibu menyusui, konsultasikan dulu ke dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk obatSuntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Botox

Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan menggunakan botox jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami penyakit infeksi pada kulit. Penyuntikan botox tidak boleh dilakukan pada kulit yang sedang terinfeksi atau luka.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami infeksi saluran kemih, tidak bisa berkemih, amyotrophic lateral sclerosis (ALS)sindrom Lambert-Eaton, myasthenia gravis, asma, emfisemakejangdiabetes, kesulitan menelan, kelemahan pada otot wajah, atau gangguan pembekuan darah.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau baru saja menjalani operasi di bagian wajah.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mendapat suntik botox dalam jangka waktu 4 bulan terakhir.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan botox jika akan menjalani tindakan operasi, termasuk operasi gigi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan botox.

Dosis dan Aturan Pakai Botox

Dosis botox yang diresepkan dokter dapat berbeda pada tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan botox untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:

  • Kondisi: Kerutan atau keriput di wajah
    Dosisnya 4 unit tiap titik suntikan, pada 3–5 area kerutan di wajah.
  • Kondisi: Migrain kronis
    Dosisnya 155 unit, dibagi ke dalam 7 titik suntikan di kepala dan leher.
  • Kondisi: Kaku otot
    Dosisnya 75–400 unit, dibagi dalam beberapa titik suntikan pada otot yang kaku. Dosis maksimal 50 unit di setiap titik suntikan.
  • Kondisi: Penyakit cervical dystonia
    Dosisnya 198–300 unit, dibagi dalam beberapa titik suntikan pada otot yang mengalami gangguan. Dosis maksimal 50 unit pada setiap titik suntikan.
  • Kondisi: Keringat berlebih di ketiak (hiperhidrosis)
    Dosisnya 50 unit di masing-masing ketiak, dibagi merata dalam beberapa titik suntikan.
  • Kondisi: Kelopak mata berkedut (blefarospasme)
    Dosisnya 1,25–2,5 unit di masing-masing otot sekitar mata. Dosis dapat ditingkatkan bila perlu. Dosis maksimal 5 unit tiap area.
  • Kondisi: Mata juling
    Dosis awal 1,25–2,5 unit, di masing-masing otot penggerak bola mata. Dosis maksimal 25 unit tiap area.
  • Kondisi: Buang air kecil tidak terkontrol (overactive bladder)
    Dosisnya 100 unit yang dibagi menjadi 20 kali suntikan, masing-masing suntikan berisi 5 unit botox, ke otot kandung kemih.

Bila anak Anda disarankan untuk suntik botox, diskusikan kembali dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya.

Cara Menggunakan Botox Dengan Benar

Botox akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat akan disuntikkan ke dalam otot (intramuskular/IM) sesuai anjuran dokter.

Anda disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol setidaknya 1 minggu sebelum prosedur penyuntikan. Untuk mencegah memar, Anda juga harus menghentikan penggunaan aspirin dan obat pengencer darah 2 minggu sebelum perawatan.

Suntikan botox dapat diberikan ke lebih dari satu area, tergantung pada kondisi pasien. Apabila suntik botox diberikan di bagian otot mata, dokter mungkin akan menyarankan untuk menggunakan obat tetes mata, salep, lensa kontak khusus, atau alat bantu lain untuk melindungi permukaan mata.

Jika Anda melakukan suntikan botox untuk mengatasi keringat berlebih, disarankan untuk mencukur bulu ketiak dan tidak menggunakan deodoran atau parfum sehari sebelum disuntik. Jangan berolahraga dan mengonsumsi makanan atau minuman panas atau pedas, setengah jam sebelum disuntik.

Waktu yang dibutuhkan hingga efek botox terlihat secara signifikan dapat berbeda pada tiap orang. Pada umumnya, efek sudah terlihat dalam beberapa hari dan akan bertahan selama 3 bulan.

Hindari menggosok-gosok bagian yang baru disuntik selama 24 jam.

Ulangi suntikan tiap 3 bulan atau sesuai anjuran dokter guna mempertahankan efek botox. Disarankan untuk melakukan suntik botox dengan dokter yang sama. Jika ada perubahan, beri tahu kondisi dan frekuensi suntikan botox sebelumnya, agar pemberian suntik botox dapat disesuaikan.

Interaksi Botox dengan Obat Lain

Berikut adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi jika botox digunakan bersama obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping, termasuk lemah otot yang berlebihan, sulit bernapas, atau sulit menelan, jika digunakan dengan amikacin, colistin, gentamicin, polymyxin B, obat pelemas otot, seperti atracurium, pancuronium, atau cisatracurium
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti mulut kering atau pandangan kabur, jika digunakan dengan amitriptyline, amoxapine, atropine, chlorpromazine, atau clozapine

Efek Samping dan Bahaya Botox

Beberapa efek samping ringan yang mungkin terjadi setelah menggunakan botox adalah:

  • Sakit kepala, pusing, atau sakit leher
  • Nyeri, kemerahan, memar, atau bengkak, di area suntikan
  • Flu atau pilek yang bisa ditandai dengan gejala berupa hidung tersumbat, bersin, demam, menggigil, atau sakit tenggorokan
  • Sulit menelan

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau justru semakin berat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Kelopak mata turun atau terkulai, kelopak mata bengkak, pandangan ganda, mata kering, atau lebih sensitif terhadap cahaya, jika botox disuntikkan di area dahi atau sekitar mata
  • Infeksi saluran kemih, nyeri atau rasa panas saat buat air kecil, atau sakit saat berkemih, jika botox digunakan untuk mengatasi overactive bladder
  • Lemah otot yang parah di bagian yang tidak disuntik
  • Nyeri dada atau detak jantung tidak normal , misalnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur